Salahsatu kemajuan ilmu didalam peradaban manusia yaitu kemajuan ilmu kedokteran. Pengetahuan kedokteran dapat memperkirakan kemungkinan keberhasilan upaya tindakan medis untuk mencapai kesembuhan, pengurangan, penderitaan pasien, bahkan perhitungan saat kematian seorang pasien yang mengalami penyakit tertentu dapat dilakukan
Secaraetimologis, iman berasal dari bahasa Arab yang berarti “membenarkan”, dan dalam bahasa Indonesia kata iman berarti “percaya” yaitu sebuah kepercayaan dalam hati dan membenarkan bahwa adanya Allah SWT itu benar-benar ada, serta membenarkan serta mengamalkan semua yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dan mempercayai
Cintaadalah sesuatu yang sangat berbahaya jika disalah gunakan, misalnya seseorang yang mencintai wanita berlebihan namun wanita itu kafir sehingga dia bisa terancam terancam murtad dari agamanya karena ingin menikahi wanita kafir itu, tapi wanita itu menolaknya kecuali dengan syarat orang itu murtad, naudzubillah. hal itu pernah diceritakan
Karenasebagai seorang mukmin ia yakin bahwa bersamanya dalam alam yang luas ini ada ribuan malaikat yang menaati Allah dengan sebaik-baiknya dan sesempurna-sempurnanya. Bersyukur kepada Allah atas perlindungan-Nya kepada anak Adam, dimana ia menjadikan sebagian dari para malaikat sebagai penjaga mereka.
Etikaprofesi hukum (kode etik profesi) merupakan bagian yang terintegral dalam mengatur perilaku penegak hukum sebagai wujud penegakan hukum yang baik sekaligus berkeadilan. Penegakan hukum
Orangmukmin yang berbuat dosa besar, menurut al-Maturidi tidaklah keluar dari Islam, tetap mukmin, meskipun diangap sebagai sosok yang durhaka. Bagi Maturidiah, tidak ada posisi antara kafir dan mukmin, tidak ada yang disebut al-Manzilu baina Manzilatain, karena al-ILMU KALAM KELAS XII PEMINAATAN KEAGAMAAN (BERBAHASA NDONESIA) 23
yangrealistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. Kebanyakan orang menganggap bahwa orang yang percaya diri adalah figur yang sempurna dan mampu melakukan apa saja, atau memiliki penampilan fisik tanpa cacat sedikitpun (Sarastika, 2014: 49).
Dengankecerdasan yang ia miliki ia selalu mengkaji secara ilmiah Al Qur‟an dan Hadits yang ia cintai tersebut. Pertanyaan yang sering dikemukakan seorang mukmin yang tergolong di kategori kedua ini adalah seberapa indah susunan bahasa yang ada di Al Qur‟an dan Hadits serta isyarat-isyarat yang tersembunyi yang ada di dalamnya.
Untukitu, seseorang diharuskan melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan berbagai upaya secara maksimal disertai do ’ a yang selalu dipanjatkan kepada-Nya, dan tawakal pun selalu dikembalikan kepada-Nya. Serangkaian kegiatan yang telah dilakukan oleh seseorang ini pada dasarnya dapat dikatakan hakekat ibadah, karena islam telah mengatur
Apabilaseseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.Beriman kepada Allah sebagai
x6KTqpE. Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan perbuatan. Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin orang yang beriman sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Sudah barang tentu semua orang Islam mengaku beriman. Tapi belum tentu semua merasakan bagaimana manisnya iman yang sebenarnya. Rasulullah Saw pernah bersabda tentang bagaimana cara untuk merasakan manisnya iman. Sabda Rasulullah Saw, “Ada tiga hal apabila dimiliki oleh seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman, yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai ketimbang yang lain, mencintai seseorang karena Allah, dan enggan kembali kepada kekufuran seperti enggannya ia dilemparkan ke dalam neraka." HR. Bukhari Manusia memilki fitrah yang kuat untuk saling mencintai suami atau istri, anak keturunan, harta benda dan lainnya, itu tak dapat dinafikan. Bahkan Al-Qur`an sendiri mengakui kecenderungan tersebut زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ “Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik." QS. Ali Imran 14 Dari hadits Rasulullah Saw tersebut ada tiga hal yang harus kita penuhi barulah terasa manisnya iman Hadits di atas menegaskan bahwa untuk mencapai taraf manisnya iman benar-benar terasa, maka Allah dan Rasul-Nya harus lebih dicintai. Kita memang harus mencintai anak dan isteri, tapi Allah Swt dan Rasul-Nya harus lebih kita cintai. kita dapat dengan mudah mengaku beriman, tapi selama Allah Swt dan Rasul-Nya tidak lebih kita cintai ketimbang yang lain, maka kita belum akan merasakan manisnya iman yang kita akui. Selanjutnya untuk merasakan manisnya iman kita harus mencintai orang lain karena Allah manusia normal, tentu tidak aneh bila kita menaruh cinta kepada seseorang. Namun sebagai orang beriman yang ingin merasakan manisnya iman, kecintaan kepada seseorang haruslah berada dalam kerangka penilaianAllah Swt. Orang yang kita cintai hendaklah orang yang dicintai Allah Swt. Orang yang kita cintai seharusnya orang yang dalam pandangan Allah Swt pantas untuk dicintai. Dan yang terakhir syarat untuk merasakan manisnya iman adalah enggan kembali kepada kekufuran. Ketika dua hal di atas disempurnakan dengan keengganan kembali kepada kekufuran, barulah manisnya iman dapat dirasakan dengan sempurna. Bagi kita yang terlahir sebagai mukmin adalah dengan membenci kekufuran dan hal-hal yang dapat menyeret kepada kekufuran. Supaya kita tidak jatu kepada kekufuran, kita harus meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt. Dengan cara mengerjakan segala yang diperintahkan Allah Swt serta meninggalkan segala yang dilarang Allah Swt. Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang tiga hal yang harus dimilki baru merasakan manisnya iman. Mudah-mudahan tiga hal tersebut bisa kita tunaikan dengan sempurna. Agar kita bisa merasakan manisnya iman. Aamiin.
Sekedar menjadi muslim, tidaklah cukup bagi seseorang yang mengaku dirinya beragama Islam. Bagi seseorang yang telah mengucapkan kalimat syahadat dan kemudian menjadi seorang muslim atau memang terlahir sebagai muslim, maka orang tersebut harus senantiasa beramal dan beribadah untuk meningkatkan derajatnya. Seorang muslim harus mengupgrade dirinya menjadi mukmin orang yang beriman.Setiap muslim pasti ingin untuk mencapai derajat mukmin. Karena Allah memberikan tempat khusus bagi seorang mukmin di sisi-Nya, bahkan dalam firman-Nya Allah seringkali hanya menyeru orang-orang mukmin saja yang kemudian disertai dengan kabar gembira tentang Surga, yang dijanjikan akan menjadi tempat kembali bagi mereka kelak. Hal ini menunjukkan keutamaan orang-orang yang telah mencapai derajat mukmin. Diantaranya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih bagi mereka adalah Surga Firdaus yang menjadi tempat tempat tinggal.” QS. Al Kahfi 107Seorang mukmin jelas lebih utama dibandingkan dengan seorang muslim. Karena bisa jadi diantara orang-orang yang mengaku dirinya muslim, ada yang memiliki sifat kemunafikan dalam hatinya, tetapi bagi seorang mukmin, tidaklah ada dalam hatinya melainkan hanya kebaikan. Seorang mukmin merupakan orang-orang yang memuliakan seluruh syariat Islam dan mendustakan segala kemaksiatan, karena keimanan dalam hatinya yang tidak dimiliki oleh semua yang membedakan antara seorang muslim dengan seorang mukmin dan yang dengannya seseorang akan diliputi dengan keberuntungan serta dijauhkan dari kerugian di dunia dan akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih..” QS. Al Ashr 1-3Yang Dinamakan ImanIman secara bahasa berarti membenarkan dan menunjukkan ketundukkan dan pengakuan. Sedangkan menurut syariat, iman adalah semua ketaatan lahir perbuatan badan dan batin. Iman dapat juga dipahami sebagai pembenaran dalam hati, pengucapan ikrar dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota dari iman akan tampak jelas dalam pelaksanaan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Sehingga seseorang dikatakan memiliki iman apabila ia mengakui dan meyakini segala yang diperintahkan serta dilarang oleh syariat, kemudian ia mengamalkan segala yang diyakininya tersebut. Karena iman tidak sah kecuali dengan perbuatan, ia bukan sebuah pengakuan semata atau hanya niat dalam hati orang-orang MukminAllah telah menyebutkan sifat orang-orang mukmin sejati di dalam Al Qur’an, yaitu orang-orang yang beriman dan mengamalkan pokok-pokok agama dan cabang-cabang yang mereka imani, secara lahir dan bathin. Pengaruh iman ini terlihat pada keyakinan, perkataan dan perbuatan Tabaaraka wa Ta’ala berfirman “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki nikmat yang mulia.” QS. Al Anfal 2-4Pada ayat tersebut Allah menyebutkan beberapa sifat yang dimiliki oleh orang-orang mukmin, diantaranya Ketahuilah, apabila sifat-sifat tersebut ada dalam diri seseorang maka layak baginya menyandang derajat sebagai orang-orang mukmin. Wahai kaum muslimin, apabila sifat-sifat tersebut ada dalam diri anda, teguhlah diatasnya. Janganlah berbalik kepada kekufuran. Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk istiqamah diatasnya. Beliau bersabda “Katakanlah, Saya beriman kepada Allah.’ Kemudian beristiqamahlah di atas itu.” HR. MuslimWallahu Ta’ala a’lam.
Sahabat Umma, apa sih pengertian mukmin?secara istilah Islam dalam bahasa Arab, Mukmin/Mu'min yang sering disebut dalam Al-Qur'an, berarti orang beriman, dan merupakan seorang Muslim yang dapat memenuhi seluruh kehendak Allah, dan memiliki iman kuat dalam hatinya. Selain itu, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa mu'min tidak serta-merta berarti "orang beriman" namun orang yang menyerahkan dirinya agar diatur dengan Islam. Selain itu, mu'min juga dapat dikatakan orang yang memberikan keamanan atas surat Al-Hujurah dijelaskan Orang-orang Arab Badui itu berkata "Kami telah beriman". Katakanlah "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah "kami telah tunduk", karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Surah Al-Hujurat [49]14Ayat ini menjelaskan perbedaan antara seorang Muslim dan orang beriman. Selain itu juga termaktub dalam ayat orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. Surah An-Nisa' [4]136Sumber